Monday, 4 April 2016

Alat-alat yang sering di pakai industri pertukangan kayu

Dalam industri pertukangan kayu, keberadaan alat-alat pertukangan yang memadai sangatlah penting. Sebab, peralatan yang memadai akan sangat berpengaruh terhadap efisiensi pengerjaan atau proses produksi.

Berikut adalah jenis-jenis alat standar dalam pertukangan kayu yang mutlak harus ada dalam perindustrian pertukangan :

1. Bandsaw : alat ini sangat penting jika kayu yang anda gunakan dalam perindustrian masih berupa gelondongan atau kayu log. Kenapa? karena alat ini berupa gergaji serkel dengan ukuran besar sehingga dapat membelah kayu gelondongan atau kayu log secara cepat.


 2. Gergaji Jigsaw : mesin gergaji yang pergerakan mata gergajinya naik turun, dan biasa digunakan untuk memotong kayu, terutama untuk membentuk potongan yang berlekuk-lekuk. Karena mata pisau-nya tipis mesin potong ini kurang cocok untuk memotong papan tebal karena akan menghasilkan potongan yang kurang rata.






3. Gergaji Circular : gergaji mesin yang memotong bahan dengan cara memutar mata gergaji berbentuk piringan bulat. Mata gergaji dapat berupa piringan besi yang memiliki gigi potong ataupun piringan yang bersifat abrasif.







4. Mesin serut atau mesin plener : fungsi dari alat ini adalah untuk meratakan bidang kayu yang akan dipakai atau menghaluskan kayu dari sisa-sisa kulit kayu yang masih menempel saat pemotongan. Mesin serut ini ada 2 jenis, yaitu mesin serut/plener meja dan mesin serut/plener tangan.genggam.
  • Mesin serut/plener meja lebih cocok digunakan untuk meratakan bidang kayu yang lebar seperti pintu, lemari, meja, dll.
  • Mesin serut/plener sangat fleksibel, bisa digunakan untuk meratakan bidang kayu yang lebar ataupun bagian-bagian yang sulit terjangkau. Tetapi, biasanya digunakan untuk meratakan/menghaluskan sambungan antar komponen kayu.
5. Mesin Profil : mesin ini sering digunakan untuk pembuatan variasi profilan pada kayu.


6. Mesin Bor : berfungsi untuk mengebor kayu.

Dan alat-alat pendukung lainnya adalah

1. Palu : berfungsi sebagai alat dorong bahan pelengkap lainnya seperti untuk menancapkan paku pada kayu.

2. Tata atau pahat : alat ini memiliki banyak kegunaan. Alat ini juga bisa digunakan untuk membuat lubang purusan pada kayu.


3. Obeng : alat ini berfungsi untuk memasang sekrup pada kayu.


4. Siku : alat ini berfungsi untuk mengetahui tingkat kesikuan barang pada saat dikerjakan.


5. Jidar atau mistar : biasanya, alat ini digunakan untuk membuat garis lurus pada kayu agar ketika kayu tersebut digergaji, hasilnya bisa benar-benar lurus.


6. Pensil : biasa digunakan untuk membuat mal atau bentuk komponen untuk barang yang akan dibuat.



Friday, 1 April 2016

JENIS KAYU SERING DIGUNAKAN UNTUK MEMBUAT FURNITURE

Pada dasarnya, semua jenis kayu bisa digunakan sebagai bahan baku untuk membuat furniture, asalkan kayu tersebut memiliki tingkat kekerasan (bukan tingkat kegetasan) yang baik.

Tetapi, dari semua jenis kayu keras yang ada saat ini, sedikitnya hanya ada 6 jenis saja kayu yang sering atau biasa dipakai oleh masyarakat sebagai bahan baku untuk membuat beraneka macam produk furniture seperti meja, kursi, lemari, pintu dll. Keenam jenis kayu tersebut banyak dipilih atau digunakan bukan hanya karena mudah diproses tapi juga karena pertimbangan sisi kualitas kayu serta furniture yang dihasilkan nantinya.

Dan keenam jenis kayu yang sering digunakan untuk membuat furniture tersebut antara lain:
  • Kayu Jati
Sudah bukan rahasia lagi jika kayu ini merupakan jenis kayu yang selalu menjadi primadona dalam dunia furniture. Sebab, bila dilihat dari sisi peminatnya, peminat furniture kayu jati tergolong sangat banyak, tidak hanya di Indonesia tapi bahkan hingga level Internasional. Selain dikenal kuat dan awet, furniture yang terbuat dari kayu jati juga terkesan mewah dan elegan. Penyebabnya adalah karena kayu jati memiliki serat dan tekstur kayu yang sarat nilai dekoratif. Jadi, selain kuat dan awet, furniture dari kayu jati juga mampu menampilkan kesan elegan dan mewah.
  • Kayu mahoni
Jenis kayu yang banyak digunakan untuk membuat furniture berikutnya adalah kayu mahoni. Kayu ini banyak dipilih karena selain kualitasnya cukup baik, harganya juga jauh lebih murah jika dibanding harga kayu jati. Jadi, selain mampu menjaga kualitas furniture yang dibuat, dengan menggunakan kayu mahoni, para pengrajin furniture juga bisa lebih menghemat biaya produksi.
  • Kayu sonokeling
Kayu sonokeling banyak digunakan oleh masyarakat karena kayu ini memiliki keunikan tersendiri. Kayu sonokeling ini memiliki warna gelap yang alami ( tanpa diberi pewarnaan). Selain itu, furniture yang dibuat menggunakan kayu sonokeling juga dikenal awet dan elegan. Sebab, sama halnya dengan kayu jati, kayu sonokeling ini juga memiliki serat dan tekstur kayu yang indah atau dekoratif.
  • Kayu akasia
Secara kasat mata, kayu akasia ini memiliki warna dan serat kayu yang hampir mirip dengan kayu jati. Dan itulah salah satu alasannya kayu ini banyak digunakan oleh masyarakat untuk membuat furniture. Selain itu, meskipun kayu akasia memiliki bobot cukup berat tapi kayu ini juga dikenal cukup awet dan kuat.
  • Kayu trembesi
Dewasa ini, permintaan furniture kayu trembesi bisa dibilang cukup tinggi, permintaan tersebut tidak hanya berasal dari dalam negeri tapi juga banyak yang berasal dari luar negeri. Kayu trembesi banyak dipilih oleh masyarakat untuk membuat furniture karena selain stoknya di alam masih banyak, ukuran kayu ini umumnya besar-besar. Itu sebabnya, sebagian besar desain atau model pada furniture kayu trembesi lebih menonjolkan ketebalan kayu.
  • Kayu kamper
Bicara kayu kamper tentu tidak bisa lepas dari kusen dan pintu. Kok bisa? sebab kayu kamper lebih dikenal sebagai bahan baku untuk membuat kusen dan pintu dari pada untuk membuat perabotan kayu.
 

SIFAT-SIFAT KAYU DAN PENGGUNAANNYA

Pengenalan Sifat-Sifat Kayu

Kayu merupakan hasil hutan yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan kemajuan teknologi. Pemilihan dan penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian, memerlukan pengetahuan tentang sifat-sifat kayu.

Kayu berasal dari berbagai jenis pohon yang memiliki sifat-sifat yang berbeda-beda.  Bahkan dalam satu pohon, kayu mempunyai sifat yang berbeda-beda.  Dari sekian banyak sifat-sifat kayu yang berbeda satu sama lain, ada beberapa sifat yang umum terdapat pada semua jenis kayu yaitu :
  1. Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan susunan dinding selnya terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan hemi selulosa (karbohidrat) serta lignin (non karbohidrat).
  2. Semua kayu bersifat anisotropik, yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan jika diuji menurut tiga arah utamanya (longitudinal, radial dan tangensial).
  3. Kayu merupakan bahan yang bersifat higroskopis, yaitu dapat menyerap atau melepaskan kadar air (kelembaban) sebagai akibat perubahan kelembaban dan suhu udara disekelilingnya.
  4. Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit dan dapat terbakar terutama dalam keadaan kering.
 Sifat Fisik Kayu
  1. Berat dan Berat Jenis
    Berat suatu kayu tergantung dari jumlah zat kayu, rongga sel, kadar air dan zat ekstraktif didalamnya.  Berat suatu jenis kayu berbanding lurus dengan BJ-nya.  Kayu mempunyai berat jenis yang berbeda-beda, berkisar antara BJ minimum 0,2 (kayu balsa) sampai BJ 1,28 (kayu nani).  Umumnya makin tinggi BJ kayu, kayu semakin berat dan semakin kuat pula.
  2. Keawetan
    Keawetan adalah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur-unsur perusak kayu dari luar seperti jamur, rayap, bubuk dll. Keawetan kayu tersebut disebabkan adanya zat ekstraktif didalam kayu yang merupakan unsur racun bagi perusak kayu.  Zat ekstraktif tersebut terbentuk pada saat kayu gubal berubah menjadi kayu teras sehingga pada umumnya kayu teras lebih awet dari kayu gubal.
  3. Warna
    Kayu yang beraneka warna macamnya disebabkan oleh zat pengisi warna dalam kayu yang berbeda-beda.
  4. Tekstur
    Tekstur adalah ukuran relatif sel-sel kayu.  Berdasarkan teksturnya, kayu digolongkan kedalam kayu bertekstur halus (contoh: giam, kulim dll), kayu bertekstur sedang (contoh: jati, sonokeling dll) dan kayu bertekstur kasar (contoh: kempas, meranti dll).
  5. Arah Serat
    Arah serat adalah arah umum sel-sel kayu terhadap sumbu batang pohon.  Arah serat dapat dibedakan menjadi serat lurus, serat berpadu, serat berombak, serta terpilin dan serat diagonal (serat miring).
  6. Kesan Raba
    Kesan raba adalah kesan yang diperoleh pada saat meraba permukaan kayu (kasar, halus, licin, dingin, berminyak dll).  Kesan raba tiap jenis kayu berbeda-beda tergantung dari tekstur kayu, kadar air, kadar zat ekstraktif dalam kayu.
  7. Bau dan Rasa
    Bau dan rasa kayu mudah hilang bila kayu lama tersimpan di udara terbuka.  Beberapa jenis kayu mempunyai bau yang merangsang dan untuk menyatakan bau kayu tersebut, sering digunakan bau sesuatu benda yang umum dikenal misalnya bau bawang (kulim), bau zat penyamak (jati), bau kamper (kapur) dsb.
  8. Nilai Dekoratif
    Gambar kayu tergantung dari pola penyebaran warna, arah serat, tekstur, dan pemunculan riap-riap tumbuh dalam pola-pola tertentu.  Pola gambar ini yang membuat sesuatu jenis kayu mempunyai nilai dekoratif.
  9. Higroskopis
    Kayu mempunyai sifat dapat menyerap atau melepaskan air.  Makin lembab udara disekitarnya makin tinggi pula kelembaban kayu sampai tercapai keseimbangan dengan lingkungannya.  Dalam kondisi kelembaban kayu sama dengan kelembaban udara disekelilingnya disebut kandungan air keseimbangan (EMC = Equilibrium Moisture Content).
  10. Sifat Kayu terhadap Suara, yang terdiri dari :
    1. Sifat akustik, yaitu kemampuan untuk meneruskan suara berkaitan erat dengan elastisitas kayu.
    2. Sifat resonansi, yaitu turut bergetarnya kayu akibat adanya gelombang suara.  Kualitas nada yang dikeluarkan kayu sangat baik, sehingga kayu banyak dipakai untuk bahan pembuatan alat musik (kulintang, gitar, biola dll).
  11. Daya Hantar Panas
    Sifat daya hantar kayu sangat jelek sehingga kayu banyak digunakan untuk membuat barang-barang yang berhubungan langsung dengan sumber panas.
  12. Daya Hantar Listrik
  13. Pada umumnya kayu merupakan bahan hantar yang jelek untuk aliran listrik.  Daya hantar listrik ini dipengaruhi oleh kadar air kayu.  Pada kadar air 0 %, kayu akan menjadi bahan sekat listrik yang baik sekali, sebaliknya apabila kayu mengandung air maksimum (kayu basah), maka daya hantarnya boleh  dikatakan sama dengan daya hantar air.
Sifat Mekanik Kayu
  1. Keteguhan Tarik
    Keteguhan tarik adalah kekuatan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha menarik kayu.  Terdapat 2 (dua) macam keteguhan tarik yaitu :
    1. Keteguhan tarik sejajar arah serat dan
    2. Keteguhan tarik tegak lurus arah serat.
      Kekuatan tarik terbesar pada kayu ialah keteguhan tarik sejajar arah serat.  Kekuatan tarik tegak lurus arah serat lebih kecil daripada kekuatan tarik sejajar arah serat.
  2. Keteguhan tekan / Kompresi
    Keteguhan tekan/kompresi adalah kekuatan kayu untuk menahan muatan/beban. Terdapat 2 (dua) macam keteguhan tekan yaitu :
    1. Keteguhan tekan sejajar arah serat dan
    2. Keteguhan tekan tegak lurus arah serat.
      Pada semua kayu, keteguhan tegak lurus serat lebih kecil daripada keteguhan kompresi sejajar arah serat.
  3. Keteguhan Geser
    Keteguhan geser adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang membuat suatu bagian kayu tersebut turut bergeser dari bagian lain di dekatnya.  Terdapat 3 (tiga) macam keteguhan yaitu :
    1. Keteguhan geser sejajar arah serat
    2. Keteguhan geser tegak lurus arah serat dan
    3. Keteguhan geser miring
      Keteguhan geser tegak lurus serat jauh lebih besar dari pada keteguhan geser sejajar arah serat.
  4. Keteguhan lengkung (lentur)
    Keteguhan lengkung/lentur adalah kekuatan untuk menahan gaya-gaya yang berusaha melengkungkan kayu atau untuk menahan beban mati maupun hidup selain beban pukulan.  Terdapat 2 (dua) macam keteguhan yaitu :
    1. Keteguhan lengkung statik, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang mengenainya secara perlahan-lahan.
    2. Keteguhan lengkung pukul, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang mengenainya secara mendadak.
  5. Kekakuan
    Kekakuan adalah kemampuan kayu untuk menahan perubahan bentuk atau lengkungan. Kekakuan tersebut dinyatakan dalam modulus elastisitas.
  6. Keuletan
    Keuletan adalah kemampuan kayu untuk menyerap sejumlah tenaga yang relatif besar atau tahan terhadap kejutan-kejutan atau tegangan-tegangan yang berulang-ulang yang melampaui batas proporsional serta mengakibatkan perubahan bentuk yang permanen dan kerusakan sebagian.
  7. Kekerasan
    Kekerasan adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya yang membuat takik atau lekukan atau kikisan (abrasi). Bersama-sama dengan keuletan, kekerasan merupakan suatu ukuran tentang ketahanan terhadap pengausan kayu.
  8. Keteguhan Belah
    Keteguhan belah adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha membelah kayu.  Sifat keteguhan belah yang rendah sangat baik dalam pembuatan sirap dan kayu bakar. Sebaliknya keteguhan belah yang tinggi sangat baik untuk pembuatan ukir-ukiran (patung). Pada umumnya kayu mudah dibelah sepanjang jari-jari (arah radial) dari pada arah tangensial.
    Ukuran yang dipakai untuk menjabarkan sifat-sifat keku-atan kayu atau sifat mekaniknya dinyatakan dalam kg/cm2.  Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat mekanik kayu secara garis besar digolongkan menjadi dua kelompok :
    1. Faktor luar (eksternal): pengawetan kayu, kelembaban lingkungan, pembebanan dan cacat yang disebabkan oleh jamur atau serangga perusak kayu.
    2. Faktor dalam kayu (internal): BJ, cacat mata kayu, serat miring dsb.

Pengenalan Jenis dan Ciri Kayu

Pengenalan Jenis dan Ciri Kayu


Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan).

Penyebab terbentuknya kayu adalah akibat akumulasi selulosa dan lignin pada dinding sel berbagai jaringan di batang.

Kayu sendiri banyak digunakan berbagai keperluan, mulai dari memasak, bahan pembuatan perabot (meja, kursi, lemari), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas dan banyak lagi.

Beberapa jenis kayu dipilih karena bersifat kedap air, isolator dan mudah dibentuk.



Sifat Fisik

Setiap jenis kayu memiliki sifat fisik yang bervariasi, yang menentukan kualitas dan fungsi dari kayu tersebut. Kayu lunak (softwood) misalanya lebih dipilih untuk menjadi kertas karena mudah dihancurkan dan dijadikan pulp. Sedangkan kayu keras (hardwood) digunakan sebagai tiang bangunan. Selain itu, keberadaan fitur tertentu seperti knot (mata kayu) dan warna juga mempengaruhi. Kayu merupakan hasil dari tumbuhan hidup dengan serat yang tidak homogen, sehingga sifat fisiknya tidak akan sama secara radial (dari bagian empulur ke luar) dan longitudinal (memanjang kayu, dari bawah ke atas).

Kadar Air 

Air terdapat di dalam kayu dalam bentuk:
Secara teori tidak pernah ada kayu yang seratus persen tanpa kadar air meski dikeringkan di dalam tanur (oven) sekalipun. Sehingga pengukuran kadar kayu yang, biasanya untuk keperluan kimiawi, kayu yang dikeringkan dengan tanur dapat dikatakan "kering absolut".
Efek keberadaan air di dalam kayu adalah menjadikan kayu lebih lunak dan mudah dibentuk. Sehingga kadar air ini mempengaruhi sifat fisik lainnya seperti kekuatan tarik dan kekuatan tekan.